Sedikit bercerita tentang seorang pelanggan, bukan maksud menjelekkan, tapi mungkin bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita semua.
Berawal dari seorang pelanggan yang menanyakan harga tiket, pada saat itu kondisi harga tiket sedang mahal sekali karena dalam masa liburan.
Dengan senang hati saya mulai mencari tiket yang diinginkan pelanggan tersebut, berhubung lagi musim liburan, sudah barang tentu harga tiket melonjak naik, namun saya tetap menginfokan harga tiket untuk tiap tiap maskapai kepada pelanggan tersebut.
Mendengar harga tiket yang saya infokan, pelanggan tersebut terkejut dan berkata:"aduh, kok mahal sekali harganya?, biasanya gak sampai segitu".
Saya jelaskan bahwasanya saat itu adalah masa liburan, harga tiket memang mahal, sambil saya tunjukkan monitor agar dia bisa melihat langsung harga yang ditampilkan.
Pelanggan tersebut sepertinya tidak puas dan berkata:"pending dulu aja, ntar saya cari sendiri di online, kan banyak tuh kayak traveloka dan lain lain". Pelanggan itupun kemudian berlalu dan saya pun melanjutkan kembali pekerjaan yang lain.
Sebagai catatan bagi kita semua, ketika datang musim liburan, baik itu liburan sekolah, hari hari besar agama dan hari libur lainnya, harga tiket pesawat memang agak mahal, kenapa?...karena pada saat itu permintaan akan tiket pesawat akan meningkat, maskapai penerbangan hanya membuka harga menengah keatas.
Kembali kecerita tadi, selang beberapa lama, tepatnya pada sore harinya, pelanggan yang tadi menanyakan harga tiket datang kembali dan minta untuk diterbitkan tiket yang ditanyakan sebelumnya.
(Pelanggan): "saya mau beli tiket yang tadi pagi saya tanyain, tolong diterbitkan tiketnya ya"
(Saya): "maaf pak, tadikan bapak bilang pending dulu, jadi gak ada saya booking, emangnya bapak gak jadi beli online?"
(Pelanggan):"gak jadi, soalnya pas dilihat harganya sama aja, dan saya ga ngerti cara booking dan bayarnya".
Saya): "baik pak, sebentar ya saya cek dulu ketersediaan kursi untuk saat ini ya"
Kemudian saya mulai mencari kembali tiket untuk setiap maskapai penerbangan sebagaimana yang diinginkan pelanggan tersebut, namun sayang, saat itu harga sudah semakin naik, selisih dari harga awal sekitar 300 ribuan.
(Saya):"mohon maaf pak, harga yang tadi pagi sudah gak ada lagi, harga yang ada sekarang sudah diatas harga tadi, kira kira selisih 300 ribuan pak".
(Pelanggan):"loh, kok bisa, baru tadi pagi di infokan, kok sekarang bisa naik 300 ribuan?"
(Saya):"iya pak, udah keduluan orang lain berarti, soalnya yang liatkan semua orang, siapa aja bisa beli duluan pak".
(Pelanggan):"aduh, gimana ini, saya mesti berangkat, penginapan sudah saya bayar dikota tujuan, ya sudah lah, terbitkan aja tiketnya biar saya bayar langsung".
Sesuai permintaan pelanggan, saya pun menerbitkan tiket tersebut, kemudian pelanggan membayar, terlihat raut wajahnya seperti menyesal.
Dari cerita diatas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:
- Harga tiket pesawat bisa saja berubah dalam hitungan menit bahkan detik, karena sistem online, siapa saja bisa membeli kursi yang tersedia.
- Setiap menanyakan harga tiket, sebaiknya langsung lakukan proses booking, biasanya booking mempunyai timelimit atau batas waktu, sehingga harga sudah kita dapat sampai batas waktu tersebut. (Catatan: booking tidak dikenakan biaya)
- Jika ingin membeli sendiri melalui aplikasi atau situs, yakinkan bahwa kita sudah benar benar bisa, jangan sampai ada kesalahan.
- Jangan membanding bandingkan harga didepan penjual, jika kita tidak setuju dengan harga yang ditawarkan, bilang aja mau dipikir pikir dulu.
- Jangan pelit dengan diri sendiri, bisa jadi kepelitan kita malah membuat pengeluaran yang semakin besar.